Penyiaran radio memainkan peran penting dalam sejarah masyarakat Indonesia. Ia memiliki peran dan fungsi yang signifikan dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Sekaligus membangun budaya dan karakter Indonesia.

Eksistensi siaran radio meneguhkan komunikasi verbal yang telah terjalin di antara sebagian besar masyarakat Indonesia. Melalui mendengarkan siaran radio penduduk buta huruf di Indonesia masih dapat memperoleh informasi yang memadai.

Sebelum Era Kemerdekaan, kepulauan Indonesia masih bernama Nederlandsch-Indie yang menegaskan penjajahan Belanda atas Indonesia. Saat itu, siaran radio didominasi oleh orang Belanda. Pada tahun 1933, Mangkunegaran VII, raja Solo, mendirikan stasiun radio sbobet88 Indonesia pertama. Acara ini menayangkan seni budaya tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penyiaran ini bertujuan untuk melawan propaganda Belanda.

Pada tahun 1942–1945, masa penjajahan Jepang, semua stasiun radio Belanda diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai alat untuk menyiarkan budaya dan propaganda Jepang melalui To-Indo (nama kepulauan Indonesia saat itu). Strategi itu dilawan oleh bangsa Indonesia dengan menyiarkan isu nasionalisme melalui radio lokal untuk membangkitkan semangat melawan penjajahan.

Pada awal Era Kemerdekaan (Orde Lama — Orde Lama), pemerintah Indonesia menguasai semua stasiun radio di seluruh negeri. Jaringan radio ini, Radio Republik Indonesia (Radio Republik Indonesia — RRI), digunakan dalam gerakan politik Indonesia untuk menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia. Soekarno, presiden pertama Indonesia, melarang akses masyarakat Indonesia ke siaran radio Barat (Amerika & Eropa) untuk meminimalkan pengaruh Barat terhadap pola pikir Indonesia dan untuk melestarikan nasionalisme dan semangat juang Indonesia.

Orde Baru (Orde Baru) berkuasa di Indonesia sekitar tahun 1970-an. Stasiun radio swasta muncul di era ini, diprakarsai oleh mahasiswa. RRI tetap eksis karena siaran radio resmi pemerintah dan radio swasta harus me-relay siarannya 5 jam sehari. Seiring kemajuan teknologi penyiaran, nilai hiburan situs slot deposit pulsa tanpa potongan radio berkembang. Siaran radio menjadi lebih komersial dan pada titik tertentu memiliki pendapatan iklan yang lebih tinggi daripada media cetak dan televisi.

Pada tahun 1998, era reformasi, penyiaran radio memainkan peran penting dalam gerakan mahasiswa melawan pemerintah yang korup. Pada tahun 2002 undang-undang di bidang penyiaran ditetapkan dan keberadaan radio komunitas telah diakui. Selama bertahun-tahun, keunggulan televisi atas radio menjadi semakin jelas. Banyak stasiun radio gulung tikar dan beberapa dari mereka bergabung dalam jaringan untuk bertahan hidup.